PENGARUH BUDIDAYA RUMPUT LAUT TERHADAP KUALITAS AIR LINGKUNGAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME
Abstract
This study aims to determine the impact of seaweed cultivation on the water quality of vannamei shrimp aquaculture ponds in the Suppa District, Pinrang Regency. This research was conducted for approximately 10 (ten) years in 2020. The research location was around the waters of the Suppa District, Pinrang Regency. includes preparation / preliminary observation in the field, determining sample points or selecting observation stations, collecting data in the field, taking samples then observing the laboratory, and making reports. Analysis of water quality for seaweed cultivation includes parameters of Salinity, Temperature, DO, pH, Nitrate and Phosphate. Based on laboratory tests, it is known that for analysis of seaweed cultivation water quality, the average value of each parameter is temperature 30 0c, Salinity 36 ppt, DO 6.44 ppm, pH 8.30, Flow 0.35 m / s, Brightness 58%, Nitrate 0.005 mg / l, and 0.00026 ppm Phosphate While the results of laboratory analysis of physical and chemical parameters in the area of vannamei shrimp pond cultivation in Suppa District, Pinrang Regency, it is known that the average value of each parameter is temperature 30 0c, Salinity 33 ppt, DO 6.0 ppm, pH 8.4, Nitrate 0.0061 mg / l, and Phosphate 0.0032 ppm. The analysis of the suitability of pond land based on the analysis carried out found that it was suitable for 727.66 ha. And the effect of seaweed cultivation is very good for its influence on the quality of white shrimp pond water.
References
[BPS] Pinrang.2015. Kabupaten Pinrang dalam Angkatan 2015. PBS Kabupaten Pinrang.
[DKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2006, Petunjuk Teknis untuk Eucheuma spp. Jakarta.
Anggadiredja, JT et al. 2006. Rumput Laut. Penyebar swadaya. Jakarta Anonim. Undang-Undang nomor 5 tahun 1990. Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Anggadireja JT., Zatnika A, Purwoto H dan Istini S. 2006. Rumput Laut. Jakarta: Penyebar swadaya. Halaman 28.
Anonim. 2009. Laporan Tahunan. Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara. Dislutkan; Dinas Kelautan dan Perikanan Halmahera Barat. Maluku Utara.
Aronoff, S. 1989 Sistem Informasi Geografis. A. Menengement Prespective WDL Publication Kanada Ottawa, Ontario KIG.
Asmidar, 2011. Penilaian Evaluasi Kesesuaian Pemanfaatan Wilayah Pesisir Puntondo, Kabupaten Takalar untuk Pengembangan Budidaya Laut Berkelanjutan. Tesis Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Budiharsono, S., Suaedi, Asbar. 2006. Sistem Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Budiyanto, E., 2005, Sistem Informasi Geografis Dengan Menggunakan Arcview Gis, CV Andi, Yogyakarta
Chou, R dan Lee. 1997. Budidaya Ikan Laut Komersial Di Singapura. Aquac. Res 28: 767 - 776
Dahuri, R., Rais, J,. SP Ginting, MJ Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta.
Damis, 2018. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Lingkungan Perairan Terhadap Pengembangan Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii Di Pesisir Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, Tesis. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Damis, D. (2020). Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung Lingkungan Perairan Terhadap Pengembangan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottonii Di Pesisir Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 4, 21-28.
Djais, F.H., Zamawi. H, Purnomo, S. 2002. Modul Sosialisasi dan Orientasi Penataan Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Edisi tahun 2003. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir Dan Pulau- Pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta
FAO. 2007. Pencarian produksi akuakultur global. <http://www.fao.org/>.
Giap, D.H., Y. Yi, and A. Yakupitiyage. 2005. GIS for land evaluation for shrimp farming in Haiphong of Vietnam. Ocean & Coastal Management. 48: 51--63.
Kangkan, A. L., Agus, H., dan Suminto. 2007. Studi Penentuan Lokasi untuk Pengembangan Budidaya Laut Berdasakan Parameter Fisika, Kimia dan Biologi di Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pasir Laut, Vol.3, No.1 : 76-93.
McKindsey CW, Thetmeyer H, Landry T, Silvert W. 2006. Review model daya dukung terbaru untuk budaya kerang dan rekomendasi untuk penelitian dan manajemen. Budidaya Perairan. 261 (2): 451-462.
Prahasta, E. 2002. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Informatika Bandung.
Radiarta, IN, Tri, HP, Adang, S., Joni, H., dan Ofri J. 2007. Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut (Euchema spp.) Berdasarkan Parameter Lingkungan di Perairan Kabupaten Moro, Riau Provinsi Kepulauan. J. Ris. Budidaya Perairan Vol. 2 No. 3: 319-328.
Rauf, A. (2008). Pengembangan terpadu pemanfaatan ruang Kepulauan Tanakeke berbasis daya dukung. Disertasi. Bogor: Program Pascasarjana-IPB.
Rauf, A. (2012). Carrying Capacity Basis pengelolaan Terpadu Pulau–Pulau Kecil.
Sukandi MF. 2002. Peningkatan Teknologi Budidaya Perikanan. Jurnal IktiologiIndonesia. 2(2): 61-66.
Supriharyono, 2000. Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Widodo, J. 2001. Prinsip Dasar Pengembangan Budidaya Perikanan dengan Contoh Budidaya Kerapu dan Bandeng di Indonesia. Teknologi Budidaya Laut dan Perkembangan Budidaya Laut Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan dan JICA. Jakarta
Pasongli, H., Dirawan, G. D., & Suprapta. (2015). Zonasi Kesesuaian Tambak untuk Pengembangan Budidaya Udang Vaname (Penaeus Vannamei) Pada Aspek Kualitas Air di Desa Todowongi Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Bioedukasi, 3(2), 324–335.
Copyright (c) 2021 Fitratul Muaddama, Damis Damis, Surianti Surianti1, Hasrianti Hasrianti, Randi Randi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.