http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/issue/feedSEMINAR ILMIAH NASIONAL FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA2024-06-04T06:54:57+00:00Dr. Ir. Ihsan, M.Siseminasfpik@gmail.comOpen Journal Systems<p>Kegiatan Seminar Basional dihadiri dari berbagai instansi dan perguruan tinggi mulai dari Sabang hingga Merauke antara lain: BPPP Banyuwangi, BRPBAP, DKP Kabupaten Mamuju, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI, Universitas Halu Oleo, Universitas Sultan Agung Tirtayasa, IPB, Universitas Tadulako, Politeknik Negeri Kupang, Universitas Muhammadiyah Kupang, Politeknik KP Bone, Universitas Sawerigading Makassar, Manajemen Pesisir dan Teknologi Kelautan (S2) dan Ilmu Perikanan (S3) Pascasarjana UMI, UNRAM, STIE Amkop Makassar, Universitas Hasanuddin, Universitas Malikussaleh, Universitas Muhammadiyah Luwuk, Universitas Muhammadiyah Sorong, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Universitas 45 Mataram, Universitas SAMAWA, Universitas Teknologi Sumbawa, Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dan Universitas Pattimura ini bertujuan mewadahi pertemuan para peneliti yang mencakup bidang pertanian; kehutanan; peternakan; perikanan; kemaritiman dan lingkungan; sosial ekonomi dan bisnis; sains dan teknologi; serta pengabdi pada masyarakat untuk membahas dan berdiskusi capaian hasil yang telah dicapai sehingga mendukung perekonomian Nasional.</p>http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/356PENGEMBANGAN PERIKANAN BERBASIS SMART FISHERIES VILLAGE (SFV) DI KOYA BARAT DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA2024-01-28T04:24:02+00:00Annita Sariannitasarie@gmail.comYudi Prayitnograndyudi.19@gmail.comMuh. Irwan AhmadPhapzkyvora@gmail.comSitti Khairul Barriyahkhairriyyah.uniyap@gmail.comWero Febriadi Mandala Putracantikawero@gmail.com<p>Koya barat distrik muara tami merupakan salah satu lokasi yang memiliki lahan untuk kegiatan budidaya perikanan sangat besar, namun hingga saat ini belum adanya pengelolaan kegiatan budidaya yang optimal sehingga mempengaruhi pada produksi perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Koya Barat, peningkatan produktivitas perikanan budidaya dan sebagai daerah perikanan budidaya berbasis kearifan lokal serta dapat melahirkan inkubasi bisnis yang kemudian muncul menjadi UMKM modern. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 30 September 2023 di Koya Barat, Distrik Muara tami.Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT (<em>Strength, Weakness, Opportunities, </em>dan <em>Threats</em>) yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara mendalam <em>(depth interview)</em> kepada kelompok pelaku usaha perikanan, yaitu pembudidaya, pengolah, dan pemasar perikanan. Strategi pengembangan wilayah berbasis <em>Smart Fisheries Village </em>(SFV) di Koya Barat merupakan strategi SO mengambil peluang dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki melalui 3 (tiga) strategi meliputi 1) Memanfaatkan wilayah stategis guna kegiatan perikanan terpadu; 2) Memaksimalkan penduduk yang berusia produktif untuk penyerapan tenaga kerja, dan 3) Sektor perikanan menjadi sektor andalan dengan mengikuti perkembangan teknologi perikanan berbasis digital.</p>2023-12-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/350TINJAUAN; STRATEGI DAN FUNGSI SOSIAL EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE DI INDONESIA2024-01-27T15:24:26+00:00Totok Hendartothunitomo@gmail.com<p>Tujuan penelitian untuk mengkaji strategi dan fungsi social ekonomi ekosistem mangrove di Indonesia, Desain penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (<em>systematic review</em>) yang mengkaji sejumlah jurnal berkualitas kritis, yang telah disaring dengan kriteria inklusi dan menggunakan beberapa basis data Google Scholar, Pubmed, Science Direct dan Research Gate sebagai literasi. Pencarian artikel dari tahun 2016 hingga tahun 2023 menggunakan kata kunci "Strategi dan fungsi social ekonomi ekosistem mangrove di Indonesia" menghasilkan 1.910 hasil. Dari hasil tersebut, disaring beberapa jurnal sesuai topik dan melakukan analisis terhadapnya, dengan fokus isu social ekonomi ekosistem mangrove di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan beberapa strategi yang dapat diterapkan yaitu: 1) Mengembangkan fungsi social ekonomi dan nilai hutan mangrove, 2) Melakukan penggalian secara terus menerus dan penemuan-penemua dalam pengelolaan ekosistem mangrove dengan mempertimbangkan faktor ekologi, ekonomi ekowisata, dan aspek sosial berbasis masyarakat, 3) Meningkatkan komitmen politis dan penguatan penerapan penegakkan hukum dalam pengelolaan ekosistem mangrove, 4) Mengintegrasikan pengelolaan ekosistem mangrove dengan melibatkan pemangku kepentingan, masyarakat, dan pemerintah, 5) Merangsang dan memotivasi kegiatan penelitian dan inovasi untuk pengelolaan mangrove yang berkelanjutan.</p>2023-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/355KANDUNGAN NITRAT, FOSFAT, DAN SILIKA SEBAGAI PENENTU KONDISI PERAIRAN FITU TERNATE, MALUKU UTARA2024-01-29T01:21:02+00:00Yuliana Yulianayulianarecar@gmail.comMutmainnah Mutmainnahinna@unkhair.ac.idSri Endah Widiyantisriendah@unkhair.ac.id<p>Perairan Fitu memiliki peranan penting di Pulau Ternate karena menjadi salah satu kawasan yang dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata bahari, lokasi penangkapan ikan (bagan tancap), dan budidaya laut (<em>marine culture</em>) di Maluku Utara. Namun, hingga saat ini kondisi perairan Fitu berdasarkan kandungan nutrien belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). untuk menganalisis kandungan nitrat, fosfat, dan silika di perairan Fitu Ternate, dan (2). untuk menentukan kondisi perairan Fitu berdasarkan kandungan nitrat dan fosfat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2023 di perairan Fitu Kota Ternate Provinsi Maluku Utara pada 5 (lima) stasiun. Sampling dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan periode pengambilan sampel 2 (dua) minggu sekali. Pengukuran kandungan nutrien (nitrat, fosfat, dan silika) dilakukan di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat di perairan Fitu berkisar antara 0,0210 - 0,2696 mg/L, fosfat dengan kisaran antara 0,0110 - 0,0350 mg/L, dan silika adalah 2,326 - 8,678 mg/L. Perairan Fitu termasuk dalam kategori perairan dengan tingkat kesuburan rendah (oligotrofik) berdasarkan kandungan nitratnya dan termasuk perairan mesotrofik berdasarkan kandungan fosfatnya. </p> <p> </p>2023-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/367PEMANFAATAN SAWAH TERENDAM PASANG AIR LAUT DI DESA TURUNREJO, KECAMATAN BRANGSONG, KENDAL, UNTUK BUDIDAYA IKAN NILA SALIN (Oreochromis niloticus)2024-01-30T01:01:42+00:00Haeruddin Haeruddinhaeruddindaengmile@lecturer.undip.ac.idArif - Rahmanarifbintaryo@leturer.undip.ac.idKukuh - Prakosokuhp57@lecturer.undip.ac.id<p>Pemanasan global menyebabkan kenaikan permukaan laut, dan menyebabkan beberapa kawasan pesisir desa Turunrejo mengalami dampak, berupa semakin meluasnya area banjir pada saat pasang tinggi, termasuk membanjiri sawah. Karena air sawah menjadi payau dan kandungan garam tanah sawah menjadi tinggi, sawah tidak cocok lagi ditanami padi, dan lebih sesuai diusahakan untuk budidaya ikan nila salin. Kegiatan budidaya ikan nila salin di tambak telah dilakukan oleh masyarakat dari Tahun 2019, dengan produktivitas lahan masih rendah, terutama disebabkan oleh tata kelola lahan yang belum sesuai dengan petunjuk teknis budidaya, kualitas air yang belum memadai, terutama berkaitan dengan salinitas, hama dan keamanan tambak.</p>2023-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/393SISTEM BAGI HASIL USAHA PENANGKAPAN IKAN BAGAN PERAHU DI PULAU TONIKU KABUPATEN HALMAHERA BARAT2024-01-28T04:22:37+00:00Mutmainnah Mutmainnahinna@unkhair.ac.idYuliana Yulianayulianarecar@gmail.comMartini Djamhurmartinid@unkhair.ac.idBahar Kaidatibahar@unkhair.ac.idAbdul Raufabdulrauf@umi.ac.idDanial Danialdanial.danial@umi.ac.id<p>Bagan prahus merupakan salah satu jenis alat tangkap pasif dan menggunakan cahaya yang menjadi pemikat ikan berkumpul. Alat ini umumnya digunakan oleh Masyarakat Pulau Toniku Kabupaten Halmahera Barat. Alat tangkap ini mulai dikenal oleh masyarakat Pulau Toniku sejak tahun 2000an dengan masuknya nelayan pendatang dari suku Bugis-Makassar (nelayan Sulawesi). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem bagi hasil pendapatan nelayan yang menggunakan alat tangkap bagang perahu yang beroperasi di Pulau Toniku Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023, dengan metode survey dan wawancara terstruktur. Nelayan yang menjadi target wawancara berjumlah 6 orang yang terdiri dari 3 orang nelayan buruh dan 3 orang pemilik bagan. Hasil penelitian meunjukkan pembagian hasil nelayan 50 % : 50 %, setelah biaya eksploitasi dikurangi. Proses pembagian keuntungan penangkapan ikan menunjukkan bahwa sistem bagi hasil nampaknya sejalan dengan rasa keadilan nelayan, yaitu memenuhi syarat minimal yang harus dicapai oleh masing-masing pihak. Namun, jika dikaji lebih jauh, undang-undang tentang bagi hasil hasil perairan akan tampak sangat jauh dari aturan dan rasa keadilan.</p>2023-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/381BIODIVERSITY MAKROZOOBENTOS SEBAGAI INDIKATOR PENCEMARAN PERAIRAN SUNGAI DESA PEJAGAN KABUPATEN BANGKALAN2024-01-30T01:01:07+00:00Sekar Wangi Dyah Kusumawardanisekar.wdk@gmail.comEka Nadia Aprillina200351100065@student.trunojoyo.ac.idIndah Wahyuni Abidaindahadiba@gmail.com<p>Aliran Sungai Pejagan merupakan jalur sungai yang dikelilingi oleh berbagai aktivitas manusia, termasuk pembuangan limbah domestik yang meningkatkan bahan organik di perairan dan akan berpengaruh pada populasi makrozoobentos. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai keanekaragaman, dominansi makrozoobentos dan mengidentifikasi hubungan antara bahan organik dan makrozoobentos. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2023 di perairan Desa Pejagan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dengan tiga stasiun dan tiga titik pengambilan sampel di setiap stasiun, dilakukan sebanyak dua kali pengulangan. Pengumpulan data makrozoobentos dan analisis bahan organik dilakukan di Laboratorium Lingkungan Universitas Trunojoyo Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makrozoobentos yang ditemukan dari kelas Gastropoda, dengan keanekaragaman pada stasiun 1 berada dalam kategori sedang (1≤H’≤3), stasiun 2 berada dalam kategori rendah (<1), sedangkan pada stasiun 3 tidak diketemukan makrozoobentos akibat padatnya lalu lintas perahu nelayan. Dominansi makrozoobentos pada stasiun 1 dikategorikan rendah (0,00≤E<0,50), tetapi berbanding terbalik pada stasiun 2 dengan dominansi kategori tinggi (0,50≤E≤1,00). Pengukuran bahan organik menunjukkan rentang nilai Total Organik Matter (TOM) sebesar 34,47-53,41 mg/L. Semakin tinggi kandungan bahan organik dalam suatu perairan, semakin tinggi pula kelimpahan makrozoobentos dalam perairan tersebut.</p>2023-12-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/357SEBARAN KANDUNGAN AMONIA (NH3) DI ALIRAN SUNGAI DESA PEJAGAN, KABUPATEN BANGKALAN2024-01-30T15:01:36+00:00Eka Nadia Aprillinaekanadiaaprillina@gmail.comSekar Wangi Dyah Kusumawardanisekarwdk@trunojoyo.ac.idIndah Wahyuni Abidaindahadiba@gmail.com<p>Banyaknya jumlah penduduk di Desa Pejagan menyebabkan konsekuensi dari adanya peningkatan pasokan air bersih yang mengalami penurunan akibat dari adanya limbah yang masuk ke badan air sungai di wilayah Desa Pejagan. Kualitas sungai akan berubah berdasarkan perubahan lingkungan sungai yang dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas kehidupan manusia yang berpotensi menimbulkan pencemaran. Peningkatan jumlah penduduk berdampak terhadap perubahan kebiasaan konsumsi masyarakat yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kandungan amonia (NH3) di aliran sungai Desa Pejagan, Kabupaten Bangkalan dengan metode fenat berdasarkan SNI 06-6989.30-2005 dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-<em>Visible</em>. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2023. Stasiun pengambilan pada aliran sungai yaitu pada stasiun 1 merupakan sungai yang dekat dengan rumah sakit, stasiun 2 merupakan area sungai yang melintasi pemukiman padat penduduk dan pertokoan, sedangkan stasiun 3 merupakan wilayah hilir sungai yang bermuara dengan laut Jawa. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan kondisi kualitas air di sungai Desa Pejagan terkait dengan cemaran yang berasal dari kegiatan atau aktivitas masyarakat seperti permukiman, domestik, lalu lintas kapal dan lain sebagainya. Kandungan ammonia di Sungai Pejagan pada minggu pertama berkisar antara 1.147 hingga 42.966 mg/L, sedangkan pada minggu kedua berkisar antara4.566 hingga 75.044 mg/L. Kadar ammonia (NH3) di Sungai Pejagan melebihi baku mutu yang telah ditetapkan karena lebih dari 0,02 mg/L. Diperlukan pengelolaan limbah domestik yang masuk ke perairan Sungai Pejagan untuk mencegah penurunan kualitas air yang lebih lanjut.</p>2024-01-30T14:48:41+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/399INTEGRASI WANAMINA DALAM KAJIAN LITERATUR PERIKANAN: PENDEKATAN TERPADU UNTUK PELESTARIAN MANGROVE DI SORONG TIMUR, KOTA SORONG, PAPUA BARAT DAYA2024-01-31T15:06:16+00:00Ahmad Fahrizala.fahrizal.ab@gmail.comRatna RatnaRatnathoriq@gmail.comFatimah Hardianti Aima.hardianti@gmail.comPaskalis B. Sambisambi@gmail.com<p>Wanamina atau silvofishery, sebagai inovasi yang mengintegrasikan kegiatan perikanan (budidaya ikan, dan atau bukan ikan) dengan upaya pelestarian mangrove di Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, menyoroti signifikansi keberlanjutan lahan mangrove. Untuk mengatasi penurunan lahan mangrove yang terus terjadi, diperlukan studi literatur atau bibliografi dengan memanfaatkan aplikasi yang sesuai/relevan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi Wanamina sebagai suatu pendekatan ilmiah dalam ranah perikanan serta pelestarian mangrove (Ekologi). Penelitian ini dilaksanakan selama Desember 2023, di Kota Sorong. Metode yang digunakan adalah studi literatur ini, diharapkan dapat ditemukan solusi berbasis pengetahuan yang kuat untuk mendukung penerapan Wanamina sebagai strategi terpadu.Hasil penelitian ini akan menggali pemahaman mendalam tentang keterkaitan antara budidaya ikan dan pelestarian mangrove, mengokohkan dasar ilmiah, dan merancang kerangka konseptual untuk pengembangan Wanamina sebagai langkah berkelanjutan dalam melindungi ekosistem mangrove.</p>2023-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/352KONDISI TERUMBU KARANG DI AREA REKLAMASI CENTRE POINT OF INDONESIA KOTA MAKASSAR2024-01-31T15:24:32+00:00Fatma Fatmafatma.rezka@gmail.comFachrie Rezka Ayyubayyub@gmail.comKulsum HotimahHotimah@gmail.com<p><em>Terumbu karang memberikan habitat yang penting bagi banyak spesies, termasuk ikan, moluska, dan invertebrata lainnya.</em> <em>Di sekitar area reklamasi Centre Point of Indonesia (CPI) Kota Makassar, yaitu di sekitar Pulau Lae-lae yang </em><em>berpasir putih </em><em>masih ditemukan ekosistem terumbu karang</em><em> yang dimanfaatkan oleh nelayan</em> <em>sebagai area </em><em>f</em><em>ishing </em><em>g</em><em>round untuk menangkap ikan</em><em>,</em><em> sebagai </em><em>obyek wisata dan</em><em> alur pelayaran transportasi</em> <em>kapal</em><em>. Tujuan</em><em> penelitian </em><em>yaitu </em><em>untuk mengetahui persentase tutupan terumbu karang</em><em> di wilayah tersebut. </em><em>Penelitian ini dilaksanakan pada bulan </em><em>Mei-Juli </em><em>20</em><em>23 </em><em>di</em> <em>p</em><em>erairan</em> <em>Pulau Lae-lae </em><em>sekitar</em> <em>a</em><em>rea</em> <em>r</em><em>eklamasi</em> <em>CPI Kota Makassar</em><em>.</em><em> </em><em>Metode</em> <em>pengambilan</em> <em>data</em> <em>menggunakan</em> <em>metode</em> <em>Line</em> <em>Intercept</em> <em>Transect</em> <em>(LIT).</em><em> </em><em>Hasil</em> <em>pengukuran</em> <em>parameter</em> <em>perairan</em> <em>yang</em> <em>diperoleh</em> <em>dari</em> <em>keempat stasiun secara umum masih dalam kisaran normal untuk menunjang pertumbuhan dan</em> <em>perkembangan hidup terumbu karang. </em><em> </em><em>Parameter kualitas air yang diambil saat penelitian yaitu suhu 2</em><em>7</em><em>-</em><em>31</em><em>°C,</em> <em>salinitas </em><em>29-34</em><em> ‰, kecerahan </em><em>2</em><em>,</em><em>5</em><em> – </em><em>2</em><em>,9%, derajat keasaman (pH) 7-</em><em>8</em><em> dan kecepatan arus 0,05-0,</em><em>1</em><em> m/dtk. </em><em> </em><em>Hasil analisis tutupan terumbu karang</em> <em>menunju</em><em>k</em><em>kan persen tutupan karang tertinggi pada Stasiun </em><em>2</em><em> yaitu 20,</em><em>18</em><em>% dan terendah stasiun </em><em>3</em><em> dengan</em> <em>persentase 1,</em><em>6</em><em>8%. </em><em> </em><em>Secara keseluruhan persen tutupan karang di</em> <em>semua stasiun termasuk dalam kategori buruk</em><em>.</em></p> <p> </p>2023-12-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/408STUDI BIOEKOLOGI ECHINODERMATA DI PERAIRAN PANTAI BERBATU KELURAHAN WAIBALUN KABUPATEN FLORES TIMUR2024-02-02T07:34:40+00:00Maria Imaculata Rumeimaculata8414@gmail.comMaria i Theresia Dua Tetheresiatei@gmail.comHartina IyenIyenhartina28@gmail.com<p>Echinodermata merupakan salah satu makrozoobentos yang memiliki peranan penting di ekosistem perairan baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, Echinodermata merupakan komponen penting dalam jaring-jaring makanan di laut, dan secara ekonomis bberapa kelas dari Echinodermata dimanfaatkan sebagai makanan, bahan baku obat-obatan dan jugan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Echinodermata secara klasifikasi, morfologi serta habitat. Metode yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif dan pengambilan sampel dengan <em>cruise method</em> melalui teknik <em>purposive sampling</em> di Pantai Berbatu Kelurahan Waibalun. Berdasarkan hasil pengamatan sampel dan identifikasi maka ditemukan 5 kelas dan 8 Ordo dari Filum Echinodermata. Spesies hasil identifikasi dan klasifikasi meliputi, kelas Echinoidea ada 6 spesies terdiri dari <em>Echinometra mathaei,</em> <em>Diadema setosum</em>, <em>Echinotrix calamaris</em>,<em> Tripneustes gratilla, Tripneustes ventricosus, Mespilia globulus</em>. Kelas Asteroidea terdapat 3 spesies meliputi, <em>Linckia laevigata, Culcita novaeguineae,</em> dan <em>Patiria miniata. </em> Kelas Holothuridae terdapat 6 spesies meliputi, <em>Holothuria atra, Holothuria scabra, </em><em>Actinopyga miliaris, Pearsonothuria graeffei, Holothuria leucospilota</em>, <em>Sinapta sp. </em>Kelas Ophiuroidea ada 2 spesies yakni <em>Ophiocoma erinaceus, </em>dan <em> Ophiomastix annulosa.</em> Kelas Crinoidea terdapat 1 spesies yakni <em>Comaster sp.</em> Kisaran kualitas air yakni suhu 29 <sup>0</sup>C, Salinitas 30 ppt dan pH sebesar 7. Habitat hewan Echinodermata di ekosistem Pantai berbatu kelurahan Waibalun meliputi substrat pasir, batuan karang, dan pasir bercampur lumpur.</p> <p>Echinodermata merupakan salah satu makrozoobentos yang memiliki peranan penting di ekosistem perairan baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, Echinodermata merupakan komponen penting dalam jaring-jaring makanan di laut, dan secara ekonomis bberapa kelas dari Echinodermata dimanfaatkan sebagai makanan, bahan baku obat-obatan dan jugan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Echinodermata secara klasifikasi, morfologi serta habitat. Metode yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif dan pengambilan sampel dengan <em>cruise method</em> melalui teknik <em>purposive sampling</em> di Pantai Berbatu Kelurahan Waibalun. Berdasarkan hasil pengamatan sampel dan identifikasi maka ditemukan 5 kelas dan 8 Ordo dari Filum Echinodermata. Spesies hasil identifikasi dan klasifikasi meliputi, kelas Echinoidea ada 6 spesies terdiri dari <em>Echinometra mathaei,</em> <em>Diadema setosum</em>, <em>Echinotrix calamaris</em>,<em> Tripneustes gratilla, Tripneustes ventricosus, Mespilia globulus</em>. Kelas Asteroidea terdapat 3 spesies meliputi, <em>Linckia laevigata, Culcita novaeguineae,</em> dan <em>Patiria miniata. </em> Kelas Holothuridae terdapat 6 spesies meliputi, <em>Holothuria atra, Holothuria scabra, </em><em>Actinopyga miliaris, Pearsonothuria graeffei, Holothuria leucospilota</em>, <em>Sinapta sp. </em>Kelas Ophiuroidea ada 2 spesies yakni <em>Ophiocoma erinaceus, </em>dan <em> Ophiomastix annulosa.</em> Kelas Crinoidea terdapat 1 spesies yakni <em>Comaster sp.</em> Kisaran kualitas air yakni suhu 29 <sup>0</sup>C, Salinitas 30 ppt dan pH sebesar 7. Habitat hewan Echinodermata di ekosistem Pantai berbatu kelurahan Waibalun meliputi substrat pasir, batuan karang, dan pasir bercampur lumpur.</p>2024-02-02T07:34:39+00:00##submission.copyrightStatement##http://103.133.36.78/index.php/SemINasFPIKUMI/article/view/390PROSPEK PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN PRODUKSI DAN KUNJUNGAN KAPAL2024-06-04T06:54:57+00:00Danial Danialdanial@gmail.comSyahrul Syahrulsyahrul.syahrul@umi.ac.idAsmidar Asmidarasmidar@umi.ac.idAndi Asniandi.asni@umi.ac.id<p>Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari sebagai pelabuhan perikanan tipe A, dirancang untuk melayani kapal perikanan berukuran lebih besar dari 60 GT, melayani kapal ikan yang beroperasi di perairan lepas pantai, ZEE Indonesia dan perairan internasional, memanfaatkan dan mengelola lahan sekurang-kurangnya 20 ha. Jumlah ikan yang didaratkan sekitar 50 ton/hari dan juga memberikan pelayanan untuk ekspor. Selain itu tersedia juga lahan untuk industri perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat prospek pengembangan dengan mengevaluasi faktor poduksi dan frekuensi kunjungan Penelitian ini dilakasanakan dari bulan Mei sampai bulan September 2016 di Pelabuhan. Perikanan Samudera Kendari. Data yang dikumpulkan adalah data produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan, serta frekuensi kunjungan kapal dari tahun 2006-2015. Analisis perkiraan dengan menggunakan metode <em>forcasting Holt’s Linear Trend </em>dari program SPSS diperkirakan produksi perikanan untuk 10 tahun yang akan datang. Perkiraan produksi perikanan sepuluh tahun ke depan akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 35.226,76 ton, penurunan frekuensi kunjungan kapal berukuran kurang dari 10 GT pada 10 tahun ke depan menunjukkan bahwa fungsi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari telah sesuai dengan aturan yang berlaku yakni melayani kapal-kapal berukuran lebih besar dari 60 GT. Dengan adanya penambahan produksi perikanan dan frekuensi kunjungan kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari seharusnya mengikuti ketentuan prasarana dan pengelolaan yang baik.</p>2024-02-04T13:25:51+00:00##submission.copyrightStatement##